Saturday, 14 November 2015

philosophy musik klasik

Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.

Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.

http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_klasik

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.

Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis

“Musik Dalam Kehidupan”

Musik memang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Kebanyakan orang beranggapan bahwa dunia tanpa musik itu adalah dunia yang ‘hampa’. Masing-masing kita punya selera musik yang berbeda-beda dan musik itu sendiri terkandung beragam jenis atau pun aliran yang tercipta waktu demi waktu sesuai dengan zamannya para musisi. Musik kadang mempengaruhi status sosial manusia yang justru sering disalahartikan orang-orang. Misalnya saja musik jazz yang dianggap sebagai musik kelas bawah yang pada awalnya merupakan musik yang tercipta dari kaum ‘budak’, justru sekarang musik jazz disukai oleh banyak orang lintas status sosial. Bahkan musik jazz sering dianggap sebagai musik kelas atas. Atau malah sebaliknya dari semua anggapan orang.

Musik adalah hal multi-fungsi yang banyak pengaruhnya terhadap kehidupan kita. Kadang musik menginspirasi kita dalam bertindak, musik menjadi gambaran diri kita sesuai lirik yang ada di lagu-lagu, dan musik enak didengar dengan segala hal yang kita sukai yang terkandung di dalamnya. Lagu dengan lirik dan musik kadang mempengaruhi cara kita memandang. Sebagai makhluk sosial tentunya diri kita akan selalu berubah sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan kita seiring bertambahnya umur. Perkembangan dan pertumbuhan itu sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan, dan ada juga pengaruh musik. Musik yang kita sukai akan selalu menjadi favorit kita dalam setiap lagu-lagu sesuai dengan musik yang kita cintai. Bila kita sudah cinta terhadap musik tersebut, musisi-musisi yang membawakan musik tersebut pun kemungkinan dapat mempengaruhi cara kita memandang hidup.

sumber : http://artofthinking2.blogdetik.com/2012/02/26/pengaruh-musik-dalam-kehidupan-sosial/

No comments:

Post a Comment